Efisiensi Anggaran Pemerintah Membayangi Kelangsungan Industri Event

Efisiensi Anggaran Pemerintah Membayangi Kelangsungan Industri Event
Bandung, 16 Maret 2025 – Efisiensi anggaran yang dilakukan oleh pemerintah mulai menunjukkan dampak negatif terhadap berbagai sektor industri, salah satunya adalah industri event. Pengurangan alokasi dana untuk program-program seperti festival, seminar, pameran, dan kegiatan serupa dinilai melemahkan perkembangan sektor yang menjadi bagian penting dari perekonomian kreatif ini.
Pembina Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Industri Event Indonesia (IVENDO) Jawa Barat, Erwin Yudha Pranata, menyatakan keprihatinannya terhadap situasi ini. Menurutnya, efisiensi anggaran yang berlebihan dapat mengurangi permintaan atas jasa penyelenggaraan event, terutama yang sebelumnya didanai oleh instansi pemerintah.
“Banyak program pemerintah yang biasanya melibatkan industri event kini terpaksa dibatasi atau bahkan ditiadakan. Hal ini tidak hanya berdampak pada perusahaan penyelenggara acara, tetapi juga sektor-sektor pendukung lainnya seperti perhotelan, transportasi, dan UMKM yang bergantung pada keberadaan event-event tersebut,” ujar Erwin dalam pernyataan resminya.
Efek Domino bagi Ekonomi Lokal
Industri event memiliki efek multiplier yang signifikan terhadap perekonomian lokal. Ketika sebuah acara berlangsung, sektor lain seperti penyedia jasa catering, vendor teknologi, dekorasi, dan pekerja lepas turut merasakan dampaknya. Namun, dengan semakin sedikitnya kegiatan yang diselenggarakan, banyak dari mereka terpaksa menghadapi penurunan pendapatan, bahkan risiko gulung tikar.
“Kami di IVENDO Jawa Barat melihat penurunan jumlah event setelah pandemi sudah mulai membaik. Namun, efisiensi anggaran ini seperti pukulan kedua bagi kami,” tambah Erwin. “Padahal, industri ini memiliki peran besar dalam mendukung promosi pariwisata dan ekonomi kreatif yang menjadi salah satu prioritas pemerintah.”
Solusi Alternatif dan Upaya Bertahan
Untuk mengatasi tantangan ini, Erwin mengajak seluruh pelaku industri event untuk berpikir kreatif dan mencari solusi alternatif. Beberapa strategi yang ia sarankan meliputi:
- Kolaborasi dengan Sektor Swasta: Pelaku industri dapat mencari sumber pendanaan dari sponsor atau menjalin kemitraan strategis dengan perusahaan swasta.
- Diversifikasi Layanan: Perusahaan diharapkan dapat beradaptasi dengan menawarkan layanan acara virtual atau hybrid yang lebih hemat biaya namun tetap menarik.
- Peningkatan Keterlibatan Komunitas: Fokus pada kegiatan berbasis komunitas yang memanfaatkan sumber daya lokal untuk menekan biaya.
IVENDO juga tengah mendorong dialog dengan pemerintah daerah dan pusat untuk mempertimbangkan kembali kebijakan efisiensi anggaran yang berdampak langsung pada industri kreatif ini. Salah satu usulan yang diajukan adalah pemberian insentif pajak bagi pelaku industri event serta pengembangan program-program kemitraan yang melibatkan berbagai pihak.
“Kami percaya bahwa kolaborasi antara pemerintah, komunitas, dan sektor swasta dapat menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi tantangan ini. Industri event bukan sekadar hiburan, tetapi juga motor penggerak ekonomi kreatif yang harus kita jaga bersama,” tutup Erwin Yudha Pranata.
Dukungan dan Harapan
Di tengah situasi ini, pelaku industri event berharap pemerintah dapat menyeimbangkan efisiensi anggaran dengan tetap memberikan dukungan kepada sektor-sektor yang berkontribusi besar terhadap perekonomian kreatif. Semangat kolaborasi dan inovasi diharapkan mampu menjadi pondasi untuk memulihkan dan mengembangkan industri event di masa depan.
Tentang IVENDO Industri Event Indonesia (IVENDO) adalah organisasi yang menaungi pelaku industri event di seluruh Indonesia. Sebagai Pembina DPD IVENDO Jawa Barat, Erwin Yudha Pranata aktif memajukan industri ini melalui berbagai program advokasi, pelatihan, dan kolaborasi dengan pemerintah dan komunitas kreatif lainnya.